Aku berlari ke ke sebuah taman di
tengah kota. Berharap dia menungguku. Terus menunggu. Hingga tetesan demi
tetesan air hujan turun dan semakin deras. Aku mencoba berlari kembali entah
arah mana yang ku tuju. Aku hanya ingin berlari. Mengapa hanya aku...mengapa
hanya aku yang menunggu dia. Aku benci menunggu. Aku hanya berharap dia regera
datang. Sampai tiba-tiba hpku berbunyi...
“Fla, maaf aku ga bisa ke sana”
“kenapa?”
“Yoon Hee tiba-tiba datang dan
dia ingin aku menemaninya pergi jalan-jalan.”
“Yoon Jae? Yoon Jae?”
Pada saat itu juga, pikiran Fla
kosong, pikirannya hanya ingin meyakinkan pada dirinya sendiri, bahwa Yoon Jae
akan menemuinya, namun ia segera tersadar, Yoon Jae yang sekarang bukan Yoon
Jae yang ia temui setahun yang lalu.
©©©©©
Sebuah kamar bercat biru laut,
tampak seorang gadis berambut panjang sedang merapikan pakaiannya di dalam
sebuah koper
“Fla... ayo turun, waktunya pergi”
“Iya, Ma..bentar lagi Fla
turun...”
“ Apa memang ini keputusan yang
terbaik? Apa mungkin aku bakal bisa kembali?”
Fla pun beserta keluarganya
siap-siap menuju airport, Papa Fla dipindah tugaskan ke Seoul, Korea. Sebuah
negara yang belum pernah ia kunjungi.
“welcome to korea!” kata Tuan
Park Tae Yang, salah satu rekan papa yang menyambut kami di bandara Incheon,
Korea. Tuan Park merupakan merupakan
rekan sekaligus sahabat Papa sejak di bangku perkuliahan.
“kalian pasti lelah sekali, ayo
kita mampir ke rumah saya dulu, istri saya sudah memasak makanan khas
korea” ajak tuan Park ramah.
Kami pun segera menuju kediaman
Tuan Park. Di tengah perjalanan Fla pun
terkagum-kagum melihat pemandangan di sepanjang jalan.